Untuk kamu, kita, yang dengan membaca judulnya saja sudah seperti memiliki ikatan batin. Wajib baca sih. Buku yang diperuntukkan bagi yang suka ‘iya-iya aja’, merasa dirinya selalu berbuat untuk orang lain agar diakui. Jika menolak akan dianggap egois. Selalu dihadapkan dengan orang ‘julid’. Sehingga hanya karena itu kita melupakan diri sendiri.
Buku yang yang ketika dibaca bikin kepala jedag-jedug, eh manggut-manggut maksudnya haha. Yaa karena isinya sesuai bagi kita yang sulit menghadapi orang yang kasar dan kelewat batas. Cenderung pasrah pada keadaan. “Waah, ngadepin orang yang kelewat batas gitu sih harus dikerasin”. Oh tidak, tidak. Penulis mengajarkan dalam tulisannya, jika menghadapi orang seperti itu harus dengan tenang, sabar, dan senyum. Karena jika kita membalas dengan cara yang kasar dan keras juga, hanya akan membuang energi. Buatlah sedikit jarak pada orang yang perlakuannya tidak sesuai menurut kita.
Pada akhirnya yang memiliki kekuasaan untuk mengendalikan diri kita ya kita sendiri. Mungkin yang selama ini selalu dihadapkan dalam situasi di atas. Penulis mengajak kita untuk melangkah ke arah yang lebih berarti melalui cerita dan pengalamannya. Untukku sendiri buku ini tetap ‘aman’ saat dibaca, karena terjemahannya ringan dan tidak rumit.