“Tidak ada kehidupan yang sia-sia. Satu-satunya waktu yang kita sia-siakan adalah waktu yang kita habiskan dengan mengira kita hanya sendirian.”
Meniti Bianglala bercerita tentang kehidupan seseorang bernama Eddie, petugas maintenance di taman hiburan Ruby Pier. Uniknya, kisah ini justru dimulai dari bagaimana seorang Eddie meninggal dunia saat dia berusaha menyelamatkan seorang anak perempuan di salah satu wahana permainan.
Dalam kematiannya itu, Eddie bertemu dengan lima orang yang berbeda secara bergantian. Lima orang yang secara langsung maupun tidak langsung telah mempengaruhi hidupnya.
Diceritakan dengan alur maju mundur, buku ini mengajarkan kita bahwa tidak ada sesuatu pun di dunia ini yang terjadi secara kebetulan. Bahwa satu orang akan mempengerahui orang lainnya, satu peristiwa akan mempengaruhi peristiwa lainnya, dan satu kehidupan akan mempengaruhi kehidupan lainnya. Agak sedikit membosankan di awal, tapi semakin ke belakang semakin menarik.