Pertama, mau berterimakasih sama teh qoonit yang sudah menuangkan ide hebat dari Allah dalam buku ini. MasyaAllah, tiap goresan penanya, membuat diri ini bermuhasabah, memang seharusnya seperti inilah manusia tinggal di buminya Allah.
Kumpulan narasi pendek tapi berhasil menghujam ke relung jiwa. Setiap kisahnya terdapat pembelajaran. Betapa angkuhnya manusia ketika menjalani hidupnya di dunia.
Manusia selalu saja sibuk mengejar dunia, padahal Allah sudah janjikan surga yang tak dapat dibandingkan oleh dunia.
“Setiap orang pasti berambisi untuk berada pada hierarki sosial tertinggi. Hanya saja ada yang derajat ketinggiannya selesai di bumi. Namun, ada juga yang abadi.”
“Manusia selalu sibuk mengejar status. Namun, pernahkah terpikir, bagaimana statusmu di mata Allah?”
“Setinggi apapun jabatan kita, sebanyak apapun prestasi kita, tujuannya tak lain hanya untuk mengenalkan dan membuat orang kembali pada-Nya. Membuat banyak orang semakin tunduk dan taat pada-Nya.”
Kawan, kita mempunyai peran besar dalam membangun kembali peradaban, Islam kembali berjaya adalah janji Allah Ta’ala. Maka dimanakah posisi kita? Sebagai penggangu, penunggu atau pejuang?
Wajib baca buku ini sih ✨
Barakallahfiikum
Judul Buku : Seni Tinggal di Bumi
Penulis : Farah Qoonita
Penerbit : Kanan Publishing