Sebuah buku tentang ”spiritual journey” tentang Islam yang menarik dan bagus untuk menemani di Bulan Ramadan kali ini.
Saat pertama membaca daftar isi, mungkin terbayang isinya hanya tentang spiritual dan praktik Islam yang dapat membuat dengan mudah mengantuk pembacanya, terutama seseorang seperti saya ketika membaca buku non-fiksi 😅
Tapi tunggu, ketika saya sampai pada bagian Pendahuluan, di situlah saya tahu, tertarik dan menyukai buku ini. Membuat saya ingin tahu setiap bagiannya, meski tak jarang juga ada kalimat yang harus saya ulang agar saya memahami maksudnya, mengingat referensi buku ini cukup banyak, termasuk ada Hadits, Ayat-ayat Al Quran, Puisi, Sains, Psikologi, Sains, Perumpaan.
Meskipun begitu, untuk siapapun pembaca buku ini jangan hawatir bingung dengan istilah asing, karena penulis menuliskan tentang gaya penulisanya, agar menghindari kebingunan pembacanya. Buku ini terbuka bagi siapapun yg mungkin sedang mengalami “kekeringan” dihatinya atau ” kehampaan ” imannya.
Banyak yang menarik dari buku ini, akan panjang jika menulisnya semua.
Namun satu kalimat yang akan saya bagikan, dimana berhubungan dengan Bulan Ramadan kali ini, dimana agar saya mempunyai peran lebih terhadap pengendalian diri.
” Kehati-hatian dan pengendalian lebih dibutuhkan ketika berbuka puasa dibandingkan dalam menahannya. ” (Mahatma Ghandi)
4,8/5.0